Singapore

Singapore with Toddler - DAY 3 - Pulang!

4:30 PM

Hari terakhir di Singapura. Saya bangun pas waktu alarm sholat subuh, setelah sholat saya langsung siap-siap untuk packing. Karena jam 9 waktu setempat kami harus sudah cabut ke bandara. Alhamdulilah packingnya makin berkurang karena banyak barang yang sudah terpakai seperti pampers, makanan-makanan ringan dan jas hujan. Jam 8 pagi bangunin Dzaka buat mandi untuk siap-siap sarapan. Hari ini Singapura gerimis, ngga deres sih tapi cukup bikin basah. Kami memutuskan untuk take away saja. Kali ini coba restoran India yang lain. Resto India ini lebih lokal Indonesia deh makanannya karena mereka menyediakan pecel lele masa hahaha lengkap dengan tahu tempenya. Kami memesan Chicken Rice tak lupa plain prata dan tareek tea. Kami sarapan di dalam kamar agar bisa sekaligus siap-siap untuk turun kebawah. Beberapa orang rombongan sudah duluan checkout karena mereka mau lanjut ke Johor Baru dan ada yang flightnya berbeda dengan kami.

Setelah checkout, kami langsung ke bandara saja agar lebih santai. Sampai bandara hujan deras sekali, alhamdulilah sudah di dalam bandara. Langsung menuju ke bagian imigrasi untuk di cek paspor dan barang bawaan. Alhamdulilah lho koper kami ngga di disuruh nimbang lagi. Soalnya pas nyoba nimbang di hotel barang bawaan kami kelebihan bagasi ahahahaha. Soalnya kalau di terminal lain suka dicegat didepan pintu masuk imigrasi kalau barang bawaannya mencurigakan kelebihan muatan. Karena bawa bayi bahan-bahan cair kami juga ngga perlu dikeluarkan.

Kami menuju gate G1 yang paling ujung, jalannya 15 menit sendiri dari imigrasi ke gatenya. Jam sudah menunjukkan jam 11 siang dan belum ada tanda-tanda akan delay meskipun diluar masih hujan. Ada sedikit insiden saat menuju ke gate keberangkatan. Ada sepasang kakek nenek di depan kami, mereka berduaan saja. Si kakek duduk di kursi roda yang didorong nenek. Mereka lewat ramp berjalan, nah saya pengen jalan disitu juga itung-itung save energy kan. Saya dorong stroller Dzaka tepat dibelakang kakek nenek itu. Sebenarnya sudah feeling ngga enak karena kakek nenek itu berhenti, ngga tetep jalan kaki di rampnya. Sampai diujung nenek ngga kuat melewati gundukan ujung ramp berjalannya. Otomatis saya yang dibelakang pas langsung berusaha mundurin stroller tapi ngga bisa. Kedorong lah itu nenek kakek, tapi mereka ngga bergerak. Nenek kakek sudah panik karena mereka ngga kuat mengangkat, Dzaka di dalam stroller kegencet badan nenek, suami langsung lepasin koper untuk megangin stroller Dzaka. Saya langsung bantu angkat kursi rodanya biar kami bisa lewat. Ada bapak-bapak baru nyamperin mau nolong pas semua sudah selesai. Alhamdulilah Dzaka ngga jatuh, koper kami nggelinding terus di rampnya. Mungkin shock dan takut si Dzaka mulai mewek nahan nangis. Nenek kakek berkali-kali bilang "Sorry sorry", kami balas "gapapa gapapa" soalnya bukan salah mereka juga kan. Suami nyuruh saya buat gendong Dzaka dulu biar dia agak tenang, pas digendong barulah nangis histeris dia. Kasian. Saya sampai pengen ikutan nangis hahaha. Merasa bersalah ngapain lewatin ramp padahal bisa di jalan biasa. Langsung deh Dzaka saya susuin dulu biar agak tenang. Lumayan lama dia nyusunya.


Setelah semua kondusif kami bertiga coba jalan-jalan cari makan karena ternyata flight delay 30 menit karena cuaca. Dzaka juga sudah kebosanan menunggu. Setelah ganti diaper kami coba keliling-keliling bandara. Saya ngga punya foto sama sekali di hari terakhir ini karena malas mengeluarkan kamera dan handphone saya sudah mau abis baterenya. Kami menemukan Old Chang Kee untuk ganjal perut selama di pesawat. Ternyata pesawat sudah datang lebih cepat dari perkiraan delay. Kami buru-buru berjalan ke gate karena bawa bayi di prioritaskan masuk duluan. Di dalam pesawat kami bertiga pingsan sampai mau landing.

Alhamdulilah Bandung meskipun agak mendung. Setelah keluar bandara kami sholat dulu lalu makan siang. Alhamdulilah buat liburan kali ini. Terima kasih suami hihi kapan-kapan lagi ya, Istrinya lagi pengen "My trip my adventure" terus nih.

Singapore sangat-sangat kids friendly. Kalau young toddler seperti Dzaka sebenernya diajak kemanapun juga belum menikmati sekali karena memang too young. Tapi bagus kok untuk menstimulasi jalan-jalan di negeri orang. Di Singapura masih banyak burung-burung yang kebawah gitu, jadi Dzaka suka histeris nunjuk "ITU APAAAAHHH??" tiap ada burung turun di jalanan.

Jalanan di Singapura juga stroller friendly. Kami bawa stroller besar aman-aman saja kok. Waktu naik MRT juga lancar karena di setiap stasiun MRT pasti ada lift. Mau pindah-pindah peron pun super gampang karena biasanya yang bawa stroller diprioritaskan untuk naik lift. Di dalam MRT juga selalu ditawarin tempat duduk. Singaporeans also very friendly toward my son. Si Dzaka suka ketawa-ketawa atau digodain sama anak-anak kecil atau orang-orang yang lain. Selain itu dibawah 4 tahun semua-muanya masih gratis, jadi hemat sekali hihihi. Kami belum coba transportasi selain MRT, pengen sih coba bus tapi rutenya masih bingung jadilah pilih aman naik MRT kemana-kemana.

Tempat main untuk anak-anak juga banyak. Ngga semua bayar kok, kalau mau gratisan juga banyak. Saya pengen banget cobain children garden di Garden by The Bay karena disana bisa puas main air. Pengen juga ke S.E.A Aquarium soalnya macem keren gitu ada layar infinity. Pengen juga ke Pororo Land soalnya bocahnya suka joget kalau denger lagu Pororo di tivi.

Semoga dapet rejeki lagi ke Singapura biar bisa lebih explore kotanya. Next trip kayaknya bakal skip USS dulu soalnya USS gitu-gitu doang sih ahahaha. Masih penasaran kulineran di hawker centre di Singapura. Cobain inep di airbnb juga biar lebih kalcer dan lokal hihihi. Tapi yang penting i would drink tareek tea and eat prata everydaaaaay!!

Love,
Szasa

Singapore

Singapore with Toddler - DAY 2 - Bugis

1:11 PM

Setelah tidur-tiduran dan mandi sore, kami masih belom tau mau kemana hari itu. Rombongan yang lain mau ke daerah Geylang untuk makan durian. Karena saya dan suami bukan fans durian banget jadi agak malas kalau mau kesana. Jadi kami googling-googling yang menarik kemana ya malam itu. Suami pengen cobain masjid di Singapura sebenernya, ada sih yang dekat hotel tapi kurang ramai sekitarnya. Saya ingat kalau di Singapura kan ada kawasan muslim dan mesjidnya juga di Bugis. Jadi kesanalah kami malam itu.


Dari Farrer Park MRT kami ambil ke arah Harbourfront lalu turun di Little India. Di Little India kami naik yang ke arah Bedok dan turun di Bugis. Awalnya kami bingung ini pintu keluarnya yang mana. Setelah tanya sama uncle-uncle di MRT dikasih taulah kami kalau mau ke Masjid Sultan lewat pintu keluar H. Ternyata lumayan jauh buat keluar dan sampai di masjidnya. Setengah jam jalan kaki di pinggiran daerah Bugis ternyata nyaman juga. Dzaka ketiduran lagi btw semenjak di MRT tadi. Setelah sampai di masjid, suami duluan yang sholat, saya nunggu di sambil duduk-duduk karena Dzaka masih tidur di stroller. Jadi ayem lagi kalau sudah ketemu masjid. Setelah kena hiruk pikuk Singapura yang serba cepat trus hawa masjid yang berasa tenang dan adem bisa bikin hati enakan.




Di sekitar masjid banyak orang-orang jualan juga. Ada restoran padang juga tapi kayak mau tutup. Restoran-restoran Turki juga banyak sekali di sekitaran masjid. Kami mau coba lewat Haji Lane yang terkenal itu. Tapi karena sudah malam, kawasan Haji Lane berubah jadi tempat nongkrong. Toko-toko yang jualan di Haji Lane juga sudah tutup. Kebanyakan disana sepertinya bar dan pub gitu, jadilah kami ngga cobain makanan disana soalnya takut ternyata ngga halal. Setelah puas keliling-keliling, kami jalan pulang dan mau cari makan di City Square lagi. Makan kaefci lagi dong hahaha sedih. Kami juga beli Old Chang Kee yang terkenal itu, favorit saya squid dan cheese sausage.


Sampai di hotel jam setengah 10 malam, karena sudah pegel saya malas packing. Jadilah kami bertiga main sama Dzaka sampai jam 11 malam. Besok hari terakhir kami di Singapura, cepet ya.

Love,
Szasa

Singapore

Singapore with Toddler - DAY 2 - USS

12:52 PM

Bertekad tidak mengulangi kesalahan kemarin yang bikin lemes seharian, hari itu saya persiapannya dari subuh dong. Subuh di Singapura beda sejam dengan Bandung, jadi jam 6 pun masih gelap gulita. Karena hotel kami letaknya di perempatan jalan, jadi kadang suka berisik suara kendaraan. Setelah Subuhan kami bobo lagi muahahaha. Biar energinya full charge buat main di USS. Jam 7 saya bangun langsung siap-siap mandi. Siapin baju buat Suami dan Dzaka biar gercep. Seperti biasa Dzaka paling terakhir mandinya. Sempet ada insiden suami diompolin Dzaka karena kelamaan ngga pakai baju dan pampers hahaa. Alhasil baju seragam rombongan basah pipis deh, sampe ke kaos dalam suami juga basah. Biar ngga najis, dibasahin dulu deh bajunya trus di gantung di stroller biar kena angin terus kering sendiri.

Kami cari sarapan dulu sebelum berkumpul dengan yang lain. Hotel kami dekat banget dengan daerah Mustafa Center. Jadi banyak restoran India di sekitar hotel. Kami coba restoran India di sebelah Mustafa Center, tapi lupa nama restonya apa hihih belakangnya ada PTE LTD nya deh (yakali semua pasti ada pte ltd nya). Pokoknya sebelah kiri kalau dari Kitchener Rd. Menu-menunya sih standard foodstall India. Kami pesan nasi goreng pakai telor mata sapi dengan ice tea. Ternyata ice tea nya ice milk tea gitu, kami kira ya es teh biasa, enaaak banget serius. Nasi gorengnya juga juara, agak pedes kayaknya ada sedikit bumbu kari nya. Pesan plain prata buat Dzaka (rencananya) tapi areknya tak doyan makan kalau pagi-pagi. Jadi deh yang abisin bapak sama ibunya. Kemarin habisnya kira-kira SGD $18 buat berdua.




Setelah sarapan, balik ke kamar hotel buat ambil stroller dan tas. Kami bareng dengan rombongan untuk ke Sentosa. Seperti biasa ke Farrer Park lalu naik yang sejalur tapi yang ke arah Harbourfront. Tapi ya karena kami jalannya pelan sekali, ditinggal deh sama yang lain hahaha. Sampai Harbourfront keluarnya di Vivo City. Sampai sana saya langsung ke nursery room karena Dzaka belum nyusu sepagian. Lumayan sumuk nursery roomnya karena ngga ada AC. Tapi tempatnya bersih, kursinya ada 2 buah, ada dispenser air panas dan ada changing table nya. Setelah nyusu kami naik ke lantai 3 untuk naik monorail ke Sentosa. Sempet jalan-jalan sebentar di sekitaran luar Vivo city, tapi karena silau panas kami balik lagi ke dalam.





Harga monorail ke sentosa SGD $4, kalau dibanding jalan kaki di Sentosa Broadwalk ya memang lebih mahal. Tapi saya tak sanggup kalau disuruh jalan kaki, save energy dulu saja. Toh saya juga sudah pernah jalan kaki di Sentosa Broadwalknya, sekarang cobain monorailnya dong. Kurang dari 5 menit kemudian kami sudah sampai di Sentosa Station nya. Dikasih prioritas antrian, jadi langsung ke arah lift karena bawa stroller. Alhamdulilahnya bawa bayi ya, jadi dapat prioritas terus. Langsung jalan ke arah USS deh.

Kami sampai di Sentosa kira-kira jam 10 lebih, jadi USS nya sudah open daritadi. Masih banyak yang foto-foto di Universal Globe nya, kami juga dong. Tapi karena saya sudah tak sabar main, saya ajakin langsung masuk USS saja. Mending masuk USS diatas jam 10, karena dibawah jam 10 biasanya orang masih pada antri untuk masuk USS. Jangan lupa beli tiket USS via online, selain kadang dapat diskon, ngga perlu antri di kios tiket juga.



Rencana kami masuk USS langsung ke arah Scifi area karena saya pengen main Transformer dulu. Biasanya Transformer kalau sudah siang atau sore antriannya suka lebih dari sejam. Sampai depan Transformer saya tanya ke petugas yang jaga ada Child Swap atau tidak, and she said "yes we have". Kalau mengutip dari web USS, child swap atau baby swap adalah "The baby swap allows parents to take turns on rides that do not allow toddlers on them; while one watches the kid, the other takes the ride, making a swap after without having to join the queue from the start again." Waktu main Transformer saya masuk duluan, suami dan Dzaka menunggu di pintu masuk antrian. Oiya kalau sendirian saya sarankan pakai single rider karena biasanya antriannya lebih cepat dan pendek. Kemarin saya langsung naik ke wahana, ngga pakai antri. Setelah selesai main, saya cepat-cepat keluar agar suami bisa main juga. Suami saya diberi Child Swap pass, masuknya pun di bagian Express Pass, enak sekali bukan. Suami langsung masuk tanpa antri juga, saya dan Dzaka menunggu di sekitar Transformer sambil mentitah si Dzaka karena pengen jalan. Setelah selesai main di Transformer, kami coba permainan Accelerator karena tidak ada minimun height si Dzaka bisa ikutan main.








Mungkin karena masih pagi jadi belum ada antrian mengular di setiap rides nya. Setelah selesai main, kami ke baby changing room untuk ganti diapers saja. Nursing room USS ada di bagian depan dekat pintu masuk. Kalau hanya untuk ganti diaper saja ada di setiap toilet di USS. Kemarin saya sempet nyusuin Dzaka di dalam baby changing room karena pas lagi sepi dan ada pintu yang bisa dikunci. Setelah selesai ganti diaper dan isi ulang botol minum, kami menuju rides kedua yang dipengenin yaitu di kawasan Egypt. Revenge of The Mummy ini favorit saya banget. Karena roller coaster yang ngga pakai dibolak-balik dan yang paling penting di dalam ruangan, jadi bener-bener pitch black. Saya agak takut sama ketinggian, kalau main roller coaster ditempat terbuka saya bisa sangat jelas lihat bawah. Kalau di indoor dan gelap sekali so i dont need to look below soalnya ngga kelihatan apa-apa. Di Revenge of The Mummy kami pakai Child Swap lagi, kali ini suami duluan yang masuk kedalam. Saya nunggu di luar sambil nyuapin Dzaka makan. Kata suami dia agak antri di dalam, tapi kalau dibandingkan dengan biasanya ini masih sangat-sangat pendek antriannya. Setelah suami main, gantian saya yang masuk. 

Setelah puas main kami ingin coba permainan Treasures Hunters, tapi antriannya sudah panjang karena no minimum height jadi semua bisa main plus lagi terik banget. Dzaka sudah mulai riwil karena mengantuk, maka kami skip saja Treasures Hunters dan berencana mau cari makan siang saja. Kami meninggalkan kawasan Egypt dan masuk ke kawasan The Lost World. Ini sih saya yang paling suka di kawasan ini, my love for this movie is eternal. Kami cari tempat yang agak teduh sembari saya nyusuin Dzaka biar dia tidur. Kami duduk-duduk di depan permainan Jurassic Park rapid Adventure. Saya suruh suami main aja karena saya masih nyusuin Dzaka. Permainan ini mirip sama Arung Jeram di Dufan, jadi dipastikan akan basah.  Saya sudah bawa jas hujan padahal, tapi kata suami ngga usah pakai saja. Ngga lupa suami minta child swap pass ke petugas yang jaga agar saya nanti bisa main juga. Suami masuk jalur single rider lagi dan ngga pakai antri katanya. Selesai main basah semua dong sepatunya kena air. Awalnya mau ngga pakai sepatu saja masuk ke dalam ternyata ngga boleh sama petugasnya, harus beralas kaki. Jadilah saya tuker sepatu sama suami karena punya dia sekalian basah. Saya dapat tempat duduk yang paling basah huhuh jadilah celana plus sepatu semua basah. Lupa bawa ganti pula, jadilah basah-basahan selama di USS.




Setelah selesai main disana, suami ingin coba Canopy Flyer. Saya ngga pengen main karena sudah pernah naik plus saya pengen ngeringin celana dulu sambil diangin-anginkan. Canopy flyer ini ngga ada express pass dan single rider jadi deh antriannya panjaaang sekali. Suami baru naik kayaknya setelah antri 15 menitan lebih. Cuaca mulai mendung juga, agak was-was kalau hujan, kami ingin coba Dino Soarin padahal kalau Dzaka bangun. Pas banget suami selesai main gerimis turun. Kami berteduh di depan antrian Canopy flyer untuk pasang stroller cover dan jas hujan. Suami pengen pakai payung saja sambil gendong Dzaka, jadilah saya macem ojek stroller begini.


Kami keluar dari kawasan The Lost World untuk cari makan. Awalnya ingin makan di Discovery foodcourt The Lost World tapi antriannya gila, panjang banget. Hujan juga sih ya plus jam makan siang jadilah semua berjubel di dalam. Kami jalan saja terus ke arah Far- far away. Di Far-far away hujan makin deres, kami langsung melipir makan burger dan kentang di Friar's. Di USS banyak makanan halal kok, jadi jangan khawatir susah makan. Sambil nunggu hujan reda kami nongkrong dulu di Friar's. Suami pengen sholat dulu, tapi tempat sholatnya di kawasan Egypt tadi. Saya nawarin main dulu saja di deket sini baru jalan ke kawasan Egypt. Pengen masuk ke Shrek 4D tapi suami ngga mau haha jadi deh kita langsung keluar ke arah Madagascar. Biar Dzaka main, kami naik King Julien's Beach Party. Pas banget deh hujan makin deres sekali sampai masuk ke dalam. Saya ngga ikut main karena malas lepas-lepas jas hujan. Sebernya Dzaka belum menikmati sekali main-main di USS karena memang umur dan tingginya belom pas buat main-main. Jadilah dia lempeng aja diajak kesana sini. Enaknya bawa young toddler ya begini, ibu bapaknya masih bisa "egois" buat main, ngga melulu harus nurutin bocahnya. Yang penting bocahnya belom bisa ngerajuk minta dibeliin ina inu hahaha.




Setelah main dan hujan mulai agak reda, kami jalan lagi ke kawasan Egypt buat sholat. Tempat sholatnya ada di sebelah Revenge of The Mummy, nyempil gitu jadi harus awas matanya. Jangan lupa bawa mukena/sarung ya, soalnya kayaknya disana ngga disediain mukena/sarung. Setelah lipet-lipet jas hujan, kami memutuskan untuk menyudahi saja main di USS nya. Mau balik ke hotel untuk istirahat trus kalau mau jalan lagi ngga kemalaman. Karena hujan Hollywood Parade nya dibatalkan, diganti foto-foto sama character-characternya di depan Library. Karena kami ngga doyan foto-foto begitu jadi ya dilewatin saja haha. Selama di USS kami ngga foto sama karakter siapapun, karena ngejar agar bisa main. Kami keluar USS jam setengah 4 sore. Oiya kalau mau balik masuk lagi bisa lho, nanti kita dicap gitu tangannya. Kami langsung ke arah Sentosa Monorail dan lanjut MRT pulang. Sampai di hotel semua langsung tepar.

Tips Selama di USS :
- Beli tiket via Online, menghindari antri di tempat dan juga bisa dapat diskon. Harga tiket USS di webnya SGD $73, kalau via online semacem Traveloka harganya IDR 700rb.
- Kalau malas bawa stroller bisa sewa di USS. Single stroller SGD $15 kalau yang double SGD $20. Tapi kalau mau hemat ya bawa sendiri lah. Capek beneran kalau gendong-gendong bocahnya terus
-  Kalau bayi atau toddler gapapa bawa air minum, air panas dan makanan. Kemarin sih kami ngga di cek sama sekali tasnya, padahal depan kami bawa ransel di cek dulu sama petugas di pintu masuk.
- Ngga usah nongkrong di depan USS sebelum pintu dibuka, capek dan panas. Dateng aja jam 10an lebih karena antrian masuk udah berkurang.
- Kalau niatnya main di USS, foto-foto di depan setelah pintu masuk mending nanti pas mau pulang. Soalnya kebanyakan orang-orang baru masuk langsung foto-foto di daerah Hollywood. Mending langsung aja jalan ke area rides nya.
- Kalau anaknya belom ngerti macem Dzaka, langsung saja belok kanan ke area Scifi soalnya dia cepet banget panjang antrian. Kalau belok kiri ke area Madagascar biasanya relatif sepi tapi ridesnya bocah banget.
- Jangan lupa pergunakan hak CHILD SWAP.
- Pakai single rider biar ngga antri terlalu panjang.
- Jangan lupa pakai sunblock, puaaanas.
- Jangan lupa bawa botol minum biar bisa di refill di area USS. Tiap toilet ada tap waternya kok.
- Jangan lupa bawa payung atau jas hujan.
- Jangan sampai hangry (hungry and angry), kasih terus bocahnya cemilan dan air minum. Saya kasih Dzaka cemilan dan air putih tiap 20 menit sekali. Seteguk 2 teguk yang penting minum atau nyemil.
- Kalau si bocah punya karakter kesukaan, jangan lupa di catet jam keluar mereka biar ngga kelewat. Karena Dzaka belom suka sapa-sapa ya kami ngga ngejar foto sama karakter deh.
- Makanan halal banyak kok di USS, tapi kalau mau lebih murah bisa makan di Vivo city atau di Malay Street food (deket pintu masuk USS).

Love,
Szasa

Singapore

Singapore with toddler - DAY 1 - Orchard & Merlion

4:59 PM

Hari yang ditunggu tibaaa!! Excitednya sudah dari beberapa minggu sebelum berangkat masa hahaha. Gapapa yang penting ucapkan Alhamdulilah bisa liburan lagi. Hari ini rencana cuss dari rumah abis subuh karena flight nya jam 8.40 pagi. Jam 4 subuh saya sudah bangun dan langsung mandi. Subuhan terus bangunin suami. Semua barang sudah siap tinggal angkut aja. Sarapan di bandara karena malas ada cucian piring dan harus masak subuh-subuh. Dzaka kebagian dibangunin paling akhir. Karena memang ngga pakai mandi jadi langsung angkut saja habis diganti diaper sama bajunya.

Jam 5 lebih order taksi online karena masih pagi jalanan masih lenggang sih, sampai bandara 30 minit saja. Karena sudah check in online jadi ngga terburu-buru buat masuk ke dalam bandara. Waktu kami datang antrian masuk bandara panjaaaang sekali, kayaknya orang-orang yang ngejar flight ke KLIA. Kami sarapan di kopitian bandara yang saya lupa namanya hihi, Solarianya belom buka sih. Setelah sarapan kami masuk ke bandara. Kami hanya bawa cabin baggage jadi langsung saja deh ke masuk ke bagian imigrasi. Alhamdulilah semua lancar sampai di Waiting Room. Ternyata bagian penerbangan international bandara Bandung lebih kicik ya daripada yang Domestik. Kata suami ini yang bandara lamanya. 




Lumayan nunggu agak lama buat dipanggil boarding karena kami datangnya kepagian. Sempet cobain nursing room di Bandara. Lumayan lega, meskipu kursinya hanya 1 doang. Ada changing stationnya, wastafel dan dispenser air panas. Nursing roomnya ada di bagian belakang bandara, sepertinya ini masih baru soalnya sepi banget areanya.

Jam setengah 9 lebih panggilan boarding datang. Kami siap-siap untuk boarding dan ngelipet stroller. Strollernya diberikan ke petugas di bawah pesawat yang bagian masukin bagasi ke pesawat. Diawal flight si Dzaka bangun terus, masih adaptasi sepertinya lihat-lihat sekitar. Masih ngga mau disusuin juga, jadi pas take-off saya suapin snacknya dia saja. Sempet kebosenan, dan Alhamdulilah kursi bagian tengah kosong, jadi si bocah bisa duduk sendiri ngga dipangku-pangku terus. Di tengah-tengah bocahnya ngantuk, minta susu trus molor sampai dekat waktu landing. 



Alhamdulilah landing di T4 dengan mulus. Agak lama mutar-mutar cari ramp nya kayaknya. Oiya, terminal 4 ini ngga ada skytrain nya btw. Ini juga pertama kali saya turun di T4, biasanya kan di T2. Karena kami akan naik MRT yg di T2, jadi kami harus naik bis dulu buat ke T2. Hotel kami ada di daerah Kitchener rd, dekat City Square Mall. MRT paling dekat di Farrer Park. Lumayan jauh dan ganti line 2 kali deh kalau dari Changi. Dari Changi ambil jalur ke tanah merah. Lalu ganti jalur hijau ke arah Tuas Link turun di Outram Park. Di Outram Park naik yang kearah Punggol turun di Farrer Park. Almost spent 1 hour buat sampai di hotel. Mana sudah ngga pernah jalan kaki jauh dan lama ya, jadi saya cuapek sekali ahahaha. Kelamaan jadi princess maennya cuma ke mall doang.

Sampai hotel, checkin trus bobo-boboan. Beneran deh Dzaka sama bapaknya langsung molor kena kasur. Yang lain udah siap-siap jalan ke Orchard terus lanjut ke Merlion Park. Kami nyusul saja jadinya, Dzaka belum bangun plus belum mandi. Jam setengah 6 terpaksa dibangunin bocahnya soalnya ya kali ngga jalan-jalan. Abis mandi langsung cuss ke Farrer Park MRT buat ke Orchard. 



Farrer park ini MRT nya ada di dalam City Square Mall. Jadi enaknya deket sama makanan-makanan. Ada Fair Price juga, plus banyak makanan halal di mall nya. Karena kami mau ke nyusulin yang lain di Orchard yang lagi nongkrong di depan Paragon Mall, jadilah kami turun di Sommerset. Ternyata pas sudah sampe sana, yang lain sudah cabut ke Merlion. Yaawes daripada sia-sia sudah di Orchard, kami bertiga foto di depan plang jalan Orchard, jalan sekitar 5 menit terus balik ke MRT lagi buat ke Merlion. Dari Sommerset kami naik MRT turun di Raffles City.

Meskipun sudah pernah ke SG sebelumnya tapi saya ngga pernah foto depan palang jalan Orchard. Foto depan Merlion pun tak pernah hahaha. Soalnya macem "kurang penting". Tapi ya karena rombongan jadinya kita mah ngikut saja.






Sampai di Raffles City ternyata jalan ke Merlion park masih juaauuuhhhh. Versi jauh saya ini jangan disamakan dengan anda-anda yang jago jalan cepat, dan tidak mempunyai kaki lebih kicik dari badan. Dan waktu itu saya bener-bener lagi dehidrasi, bawaannya lemees banget. Si bayi juga nolak nyusu, jadilah bengkak juga PD saya. Pengen balik ke hotel aja deh itu beneran. Tapi kan sayang ya sudah jauh-jauh begini. Oh dan lagi kami belum makan siang, karena ketiduran hihi. Tapi Dzaka ngga rewel sih, udah saya kasih cemilan dan makanan instan juga. Cuma lagi ngga mau nyusu aja kan ibuk sedih dan sakit (PDnya).

Sampai di Merlion, akhirnya ketemu tuh sama rombongan. Foto-foto bentar trus kami bertiga misah lagi buat cari makan malem. Maunya makan di Makansutra.Gluttonbay Di daerah marina. Tapi kayaknya kami ngga beruntung nemu tempatnya. Dekat Merlion jarang makanan halal ya. Jadilah kami bertiga memutuskan balik saja ke hotel, cari makan di City Square Mall.

Sampai City Square langsung menyerbu Kaepci karena halal. Ngga nyari-nyari atau coba-coba yang laen dulu karena sudah kelaperan. Saya ditawarin ina inu sama mas-mas kaepci saya jawab yes yes ae biar cepet. Kami makan semacem ngga napas hahaha dan kaepci nya berasa enak banget. Dzaka aja sampe abis banyak juga, rekor. Besokannya beli kaepci lagi rasanya B aja hihihi soalnya ngga laper-laper banget.

Abis makan malam, kami langsung ke kamar hotel trus tidur pulas. Soalnya besok mau main ke USS, jadi harus dengan hati riang gembira.

Love,
Szasa

Dzaka

Singapore with Toddler (Preparation dan Packing)

8:32 PM

Yaaay liburaaaan! Akhirnya ya setelah 2 tahun ngga keluar negeri gara-gara nikahan, trus hamil dan ngurus bayi baru lahir, tahun ini Alhamdulilah bisa ngecap paspor lagi. Tripnya ngga jauh-jauh kok dari negara tetangga favorit rangorang Indonesia, yes Singapore. Trip ini disponsori oleh gathering kantor suami. Tenang, saya dan bocah bayar sendiri kok hahaha. Suami ngga mau pergi liburan sendiri katanya, jadilah kami berdua diboyong ikutan. Nanti istrinya ini cedih ngeliatin foto si suami lagi jalan-jalan. Akomodasi buat suami sudah dibayar kantor, akomodasi saya dan bocah ya rogoh kantong sendiri. Tapi ya lumayan kan, habisnya ngga terlalu heboh semacem bayar buat 2 orang. Apalagi bocahnya juga masih dibawah 2 tahun jadi semua-mua gratis yaaay (kecuali pesawat sih). Langsung deh grubak-grubuk bikin paspor dan perpanjang paspor. Alhamdulilah 2 minggu sebelum berangkat semua sudah well prepared.

Blogpost ini akan ber-episode-episode karena biar ngga terlalu panjang di satu post saja. Biar saya juga ada alesan buat rajin ngeblog dan berceloteh layaknya mamak-mamak blogger lainnya. Please stay tune ya sister.

Sebelum berangkat, yang pasti prepare untuk packing dan akomodasi plus tiket-tiket disana. Packing untuk 3 hari 2 malam, 2 dewasa dan 1 bocah agak tricky kali ini. Karena kami ngga dapat bagasi dan ngga mau nambah bagasi (sobat qismin qaqaa). Saya langsung gugling dan yutub an tips and tricks gimana caranya barang-barang kami bertiga (punya njaka paling buanyak) bisa muat di 2 backpack dan 1 cabin luggage. Here are the list :

Dzaka
  • Kaos tidur 3
  • Celana panjang rumah 3
  • Jaket 1
  • Kaos dalem 4
  • Kaos pergi 5 
  • Celana panjang pergi 2  
  • Celana pendek 1
  • Selimut 
  • Kaos kaki 2  
  • Sepatu 1 
  • Slabber 2
  • Buku 2 
  • Teether 1 
  • Mobil gede 1 + kecil 1 
  • Topi 
  • Gendongan
  • Stroller
  • Tempat makan dzaka+sendok
  • Bubur instan
  • Cemilan
  • Termos
  • Handuk
  • Pampers 20 biji
  • Tisu basah tangan 
  • Tisu basah pupi 
  • Kapas bulet 
  • Stroller cover
  • Botol minum 
  • Bedak dzaka 
  • Obat2an
Ibuk
  • Atasan pergi 2  
  • Celana pergi 1  
  • Baju rumah 1
  • Daleman 3
  • Jilbab pergi 1
  • Sepatu 1
  • Kaos kaki 1
  • Mukenah
  • Kamera
  • Carger hp
  • Carger batere kamera
  • Jas hujan ibu papah
  • Botol air minum
  • Sajadah
  • Kapas
  • Tisu
  • Makeup
  • Handuk kecil
  • Colokan
  • Powerbank +colokan
  • Paspor
  • Dompet
  • Tiket

Papah
  • Kaos pergi 2
  • Celana jins 1
  • Baju tidur 2
  • Celana tidur 1
  • Daleman 3
  • Sepatu 1
  • Kaos kaki 1
  • Alat mandi
  • Jaket
  • Kaos dalem 1
  • Dompet

Meskipun kelihatannya buanyak sekali, tapi sebenernya ini sudah dilebihin buat cadangan jika sewaktu-waktu ada yg numpahin makanan ke bajunya (baca : Dzaka). Cara lipetnya saya mengambil versi ini, lumayan bikin lega koper. Saya juga bawa baju yang tidak terlalu tebal, you know baju tunik hijab itu lumayan tebal. Kali ini saya bawa baju tipis biar muatnya bisa banyak. Saya juga ngga bawa banyak jilbab, toh yang dipake tiap hari juga coklat pink lagi ahahaha sampe eneg yang lihat (palagi adek-adek dan mama ayah saya, dibilang ngga punya baju. sad). Makeup dan skincare minimal saja dan sudah versi mininya. Minyak telon, bedak, sabun mandi bocah juga bawa versi kicik. Suami bawa deodorant doang hihih.



Diaper saya bawa dari sini karena agak tricky mau beli di SG. Soalnya pas saya googling kebanyakan isinya banyak banget, makin berat dong pas pulangnya. Ya udah gapapa agak bulky bawa-bawa diapers ntar pas pulang kan jadi berkurang. Handuk terpaksa bawa karena tak ada di penginepannya. Ada sih tapi bayar kan malas. Saya berencana mau cuci baju juga kalau sempat, biar ngga banyak bawa baju kotor.

MPASI Dzaka sih ngga terlalu aneh-aneh. Saya bawa bubur instan dan biskuit kesukaan dia. Buat jaga-jaga saja kalau dia emoh makan makanan disana. Karena sudah umur setahun, urusan makan sebenernya sudah lebih gampang karena sudah boleh makan apa saja. Tapi anaknya suka malas makan gitu, tapi ngga pernah nolak jajan, makanya saya bawa saja biskuit-biskuit. Biar ga stress juga, ya kali travelling saya bawa slowcooker dan teman-teman haha. Mari kita ucapkan Bismillah dan magic words buibu yang anaknya susah makan "yang penting anaknya mau mangap" aaamiiin.

Saya bawa jas hujan tipis bahan kresek buat jaga-jaga kalau hujan dan main air di USS nya. Bawa payung lipet juga karena liat weather predictionnya sih gambarnya hujan pas tanggal kesana. Untuk stroller, saya beli stroller cover buat hujan yang ngga terlalu deras. Selain stroller, gebdongan juga tak lupa dibawa. Gendongan buat ke tempat-tempat yang susah buat stroller. Tapi tetep stroller to the rescue, bapaknya nanti bisa kontraksi gendongin bocah 11 kilo 3 harian. Stroller kan bisa di free checkin soalnya, jadi aman tidak menganggu light travel (palsu) kami.

Sebulan sebelum berangkat saya sudah gugling sana sini untuk travelling ke SG. Saya sudah pernah kesana sekali padahal tapi sekarang ini bawa bocah ya, agak grogi gitu jadinya. Pas single sih sabodo teuing mau kemana dan makan apa tidur dimana. Ada bocah mah semua itu sirna, tak bisa lagi tidur makan sembarangan, semua harus di prepare. Gugling nursing room di SG, dan hal detil-detil yang sebenernya bisa diteriakin orang "Lebaaaay sis". Dan yang terpenting saya harus LEGOWO dan SANTAI kalau tidak bisa full jalan-jalan keliling SG (huhuhuhu). Jadi ngga terlalu ngoyo lah ini trip. Biasanya saya gampang pundung kalau ngga sesuai itin yang dibuat hahaha.

Wish us luck liburan kali ini. Semoga selamat sampai tujuan sampai pulang ke rumah, semua sehat, cuaca mendukung dan Dzaka doyan makan aaamin.

Love,
Szasa

Rawr

Significant Other

12:02 PM

Today is our 2nd anniversary being husband and wife. I wont tell story about the marriage itself, but i would post something i wrote almost 3 years a go. After he said "love" word for the first time, way before our wedding. So it would be so cheesy and full of young love lol.

--


Kalo nulis pake bahasa Indonesia berarti isinya klo ga DIY ya terlalu sentimentil hihihi. Post ini bakal panjaang banget, jadi kalo males baca, skip ajaa :D

You have no idea how long i've wait akhirnya bisa nulis pake judul " Significant Other". Karena dulu-dulunya  belom ada Significant other nya, dan sekarang Alhamdulilah sudah ada :D Bahagiaa itu pasti soalnya my significant other orangnya nyenengiin (meskipun agak silly, cheesy dan unik). Ok, mari mulai ceritanya..

Ibnu Mas'ud, anak kedua dari tiga bersodara. Gede, sekolah, kuliah, kerja di Bandung (banyak yg sirik lho bisa-bisa nya seumur idup di Bandung). Kenalnya? dikenalin sama teman SMA-kuliah saya si Iena, yang juga temen sekantornya Ibnu. Iena dari dulu bilang kalo ada temennya yg bilang saya lucu. Trus kata Iena, temennya ini sampe bikin blog sendiri gara-gara abis liat blog saya dan bilang isi blog saya lucu. Trus Iena pengen ngenalin saya ke temennya ini soalnya sama-sama single dan kayaknya bisa di prospek (macem asuransi). Ternyata temannya Iena ini ya si Ibnu. Ibnu kadang-kadang bajak whatsapp nya Iena trus sok-sok nyapa saya di grup ciwi-ciwi. Trus Ibnu nge follow saya di Instagram, trus nge chat saya pake whatsapp si Iena. Waktu ngobrol pertama kali untungnya nyambung, gara-gara orangnya silly kali ya. Akhirnya tanggal 25-12-2014 (hafal kan aku), Ibnu berani chat via japri pake nomernya sendiri.


Saya bukan tipe yang suka kenalan via chatting, paling males malah. Tapi ngga tau pas Ibnu semua jadi "yauda gpp". Soalnya si Ibnu orangnya fun dan lucu sekali, kasarannya bocah banget. chat awal-awal kita tentang film, film series, sama buku. Dan ternyata kami sama-sama suka buku yang sama. Trus ternyata sama-sama suka bikin Terrarium, tp dia bikin versi aer semacem aquaspace gitu. "Waaaah seru ini", akhirnya saya mau ngaku kalo ada tertarik sama bocah ini. Dan bilanglah saya ke Helsi tentang Ibnu. Tau apa kata Helsi? "LANJUTKAN!! aku dukung kamu sama Ibnu!!". Padahal itu belum ketemuan sama sekali. Berlanjut sampe chatting taun baru, tebak-tebakan jayus, share gambar-gambar absurd. But that's how he steals my heart. He makes me laugh, never failed to make me laugh.

Setelah dua mingguan chatting, si Iena ngajak Ibnu ke Jakarta buat ketemuan sama saya. Rencananya tgl 24-01-2015 pas saya ke Bandung ada nikahan Aci, tapi karena Iena pengen cepet ngetemuin kami berdua, jadilah tgl 10-01-2015 Ibnu maen ke Jakarta. Pertama kali liat Ibnu? saya ketawa ngakak. Asli! Gimana ngga dia didepan pager kosan uda teriak," Ditsza Diandraaaaa kenapa aku ga boleh masuk kosan kamu???". Kosan saya kosan cewe yg cowo ga boleh masuk, bolehnya dari pager sampe teras doang. Katanya dia penasaran sama kamar saya soalnya gelap terus kalo saya fotoin hahaha. H-1 sebelum ketemuan juga bikin heboh di kantor masing-masing. Ternyata kata Iena, hubungan percintaan nya Ibnu ini jadi problem satu kantor. Pas tau kalo weekend nya mau ketemuan sama Perempuan, hebohlah kantor dia. Sampe disuruh pulang cepet sama Managernya buat beli oleh-oleh, sampe Ibu di pantry ngasih "semoga sukses buat besok", macem acara lamaran kata Ibnu. Di kantor saya pun hebohnya kalo saya mau Taaruf. Saya cerita ke kang Yana kalo besok mau ketemu Ibnu, ternyata pas meeting terdengarlah kata-kata Szasa ketemuan sama Laki-laki, dan Bapak-bapak di ruangan memutuskan kalo besok Szasa taaruf, meeeeeeen. Dasar single nya kelamaan ya gini (High five dong Nyu!).

Waktu ketemu ternyata se silly itu memang orangnya, bukan jaim-jaim karena baru ketemu tapi kayak temen lama yg akhirnya ketemu lagi. Lancar sekali obrolan kita. Meskipun sempet macet-macetan di Jakarta, tapi those short weekend we had really makes me happy. Dia juga sempet ketemu sama temen-temen geng saya, and he blends really well (meskipun agak lost klo kita mulai ngobrolnya pake bahasa Jawa). Sampe saya tanya satu-satu temen saya malemnya gimana menurut mereka (Suci, Kincu maapkan aku chat tengah malem). I like this guy dan saya berdoa dalem hati semoga Ibnu ngga ilfil sama saya hahaha. Ternyata setelah ketemuan itu, chat kita makin lancaaaaaaaaaar.

Ibnu orangnya inget hal detil, kadang serem sendiri hahaha. Dia tau saya suka nonton Jurassic Park kalo sedih atau sakit dan dia nyimpen filem Jurassic Park di henponnya dong plus screen shot gambar-gambar T-Rex dari film. Katanya buat first aid kit Szasa kalo sedih (cheesy!). Saya cerita ke Dimas tentang ini, he said "What...the..hell. nyimpen Jurassic Park di henpon. That's weird, you're really weird", but i like him weird :) Ibnu inget kalo kita pernah bahas, kalo saya ke Bandung dia bakal ngasih banner di depan pasteur "Welcome to Bandung Ditsza!" (untung ngga dibikinin beneran), tapi jadinya nge print tulisan di kertas. Pas ngasih pake acara disuruh nutup mata dulu, duuhh saya ngekel ketawanya gara-gara ga nyangka he would remember and did that in his own way. Padahal Ibnu ga mau ngaku suka hal-hal cheesy tapi tiba-tiba kirim lagu strawberry shortcake yang Cupycake song, dan lahirnya panggilan My Pumpy Umpy Umpkin, cheesy sekali bukaaaan.


Ibnu suka naik gunung, kayaknya udah ratusan kali saya diajakin naek gunung terus. Ibnu suka manggil saya pake Ditsza Diandra, kalo yg laen manggil Ditsza agak ga suka, tp kalo Ibnu yg panggil suka aja dengernya. Ibnu ga bisa bedain mana makanan enak sama biasa aja, dia bilang semua makanan sama. Ibnu sering chat pake bahasa Jawa meskipun salah maksut (ujane akeh -_-"). Ibnu suka ngajak saya ke tempat-tempat with pretty view. Ibnu suka kesel kalo saya ngga sarapan. Ibnu ngga suka foto selfie, katanya ntar cool nya ilang. Ibnu saya racun Triplet Daehan, Minguk, Manse, trus jadi suka nonton bareng via whatsapp. Ibnu suka tiba-tiba jadi "ngalem" kalo hujan, saya ledekin sih padahal suka liatnya. Ibnu kadang sering ngeselin banget kalo tiba-tiba uda cerita panjang lebar trus sok-sok rahasia ditengah-tengah cerita (bikin penasaran!!). Ibnu bisa jadi super cheesy seharian, bikin sweet gesture yang kadang bikin saya sampe speechless ga nyangka. Ibnu kalo mulai bikin saya pundung selalu pake jurus "Aku lagi sakit jangan dimarain", luntur semua langsung keselnya. Masih banyak lagi tentang Ibnu yang kalau di list will sound corny.

Sekarang masih LDR  (JKT-BDG doang sih) dan punya jadwal siapa samperin siapa seminggu sekali atau dua minggu sekali. Ibnu pernah yg belain 2 minggu berturut-turut ke Jakarta, padahal saya nya yg pengen ke Bandung tapi ga dibolehin gara-gara saya mau ke HK hari Selasa nya. Kita jarang  telpon-telpon an, Ibnu ga kuat telp lama-lama karena henponnya berat dan katanya kupingnya ntar panas. Jadinya whatsapp, Hangout, dan social media ga boleh putus.

Kata orang dengan bertambahnya usia seorang, cara pikirnya jadi berubah jg. Semenjak sama Ibnu saya ngerasa everything seems easy and less drama. Bener deh, saya orangnya gampang stress, jeles, kadang moody cranky ga jelas sama pasangan. Tapi sekarang jadi lebih "oh yaudah gpp", semua ngga diambil stress nya duluan. Kata Suci, "kamu emang butuh orang kayak Ibnu Sza". Mungkin karena saya orangnya terlalu semua mua harus dipikirin dulu, kalo ngga sesuai rencana, saya jadi bete grumpy seharian. Ibnu orangnya lebih santai, dia bener-bener punya sesuatu stress free, ngga kaku, kayak cuma ngeliat dia aja saya udah tenang, everything will be just fine, as long i'm with him.

I know the time he read this post he would say, "Ditszaaaa kamu chweeeesssyyyyy", you know what, i really do not care. I'll be your cheesiest girl in the whole world, like alwaaays. just bear with me okay :)

Ini post panjang sekali special buat kamuuu. Kan katanya kamu pengen femes di blog aku kan?

Rawr,
Yours

Movies

ZOMBIES!!

10:10 PM

Jarang kan saya post review film gini. Ini filmnya juga ngga berat kok, ringan banget macem kerupuk malah. Keluaran Disney Channel Original Movie kesukaan anak-anak semua, judulnya Zombies. Saya tau film ini dari instagram Disneymusic. Eh kok enak lagunya, ya kan Disney pasti film-filmnya bertemakan musical. Personally saya lebih suka Zombies daripada Descendant. Ntah ya, Descendant kurang "alami" dari segi akting, cerita dan lagu-lagunya. Catchy sih lagunya tapi kurang sreg aja liat aktingnya menurut saya lebay hihi maap ya.


Zombies ini bercerita tentang sebuah kota bernama Seabrook. Di kota ini penduduknya terbagi menjadi 2 yaitu Normal dan Zombies. Penduduk yang normal ya kehidupannya serba normal dan perfect. Tone warna penduduk ini lebih ke warna pastel, biru muda, pink muda, hijau muda. Penduduk normal sangat-sangat bangga sama ke"normal"an mereka, dan suka ngebully yang mereka anggap "kurang normal". Penduduk Zombies ini kasian karena mereka dipagari gitu lokasinya, biar ngga nyampur sama penduduk normal. 50 tahun yang lalu perusahaan power plant di seabrook meledak dan mengeluarkan gas beracun yang membuat warganya menjadi Zombies. Di jaman sekarang, Zombie-zombie ini dikasih gelang biar ngga jadi Zombie jahat yang makan otak manusia. Tone warna penduduk zombie ini hijau dan shocking pink.


Zombie jaman sekarang yang bernama Zed (Milo Mainheim) dan teman-temannya dibolehin sekolah di sekolah yang sama dengan penduduk normal, tapi tetep dibatesin pager sih. Salah satu ciwi dari penduduk normal, Addison (Meg Donnely) juga masuk di sekolah yang sama dan akan mengikuti tryouts cheerleader di sekolahnya. Ya seperti cerita-cerita love story Disney, these two fall in love dan ditentang sama sekelilingnya. Sepanjang film ceritanya ya antara Zed dan Addison "kucing-kucingan" ngedate berdua sambil nyayi. Trus tentang acceptance ke diri sendiri meskipun dirinya berbeda dari lingkungan, ngga lupa pakai lagu dong.


Ceritanya ringan kan, yang ngga usah pakai mikir nontonnya. Fans film ini bocah-bocah banget memang, tapi yang dewasa seperti akuh ternyata kok juga suka ahahaha. Tapi memang saya suka film jenis musikal receh begini sih, mostly karena lagu-lagunya catchy. Saya paling suka sama dua cast utamanya, chemistry nya dapet banget nget dan pantes buat jadi anak SMA yang masih polos dan lugu. Beda lah sama HSM yang menurut saya cast nya ketuaan hahaha. Sampai sekrang saya diam-diam berharap dua cast ini beneran jadian hihihi, soalnya macem ngga akting gitu pas lagi berduaan.

Lagu-lagu OST nya juga enak-enak. Jaman sekarang banget yang ada ngerap dan dance-dance nya. Favorit saya Someday dan My Year. Udah saya ulangin berkali-kali sampai suami dan anak saya bosan. Maap ya, akan terus kuputar seminggu kedepan sampai saya eneg sendiri. Beberapa scene memang agak membuat saya langsung bilang "opo seh" hahaha, jadi jangan dipikir deh nontonnya, mengalir ajuah.

Buat tontonan ringan boleh dicoba. Apalagi kalau suka Bring It On, Step Up, dicampur sama Warm Body, pasti suka ini deh. Ngga ada serem-seremnya ahahaha, lha wong zombienya ganteng hihihihi.

Love,
Szasa

Bandung

Perpanjang Paspor dan Buat Paspor Anak di Bandung

11:42 AM

Ciyee mau kemana ni ciyee bikin-bikin paspor hahaha. Jadi sebenernya acara bikin paspor ini gara-gara paspor punya bapaknya Dzaka abis berlaku. Punya saya sih masih sampai Nov. Trus gosip-gosip di kantor suami akan ada trip ke SG gitu. Suami doang sih yang dibayarin, keluarga yg ngintil mah bayar sendiri hihi. Tapi kan jadinya lebih hemat banget kan ya. Nah suami pengen perpanjang paspor jadinya. Saya juga bilang sekalian aja lah biar nanti ngga ribet lagi urus-urus paspor. Anak kicik ini juga dibikinin dong, kan (gosipnya) mau SG hahaha.

Mulai lah saya gerilya cari info cara perpanjang paspor di Bandung. Dulu waktu bikin di Surabaya tuh gampang tapi lama. Saya antri sendiri ke kantornya ngga pakai calo-calo karena sistemnya sudah online tahun 2013 itu. Ternyata baru-baru ini ada sedikit improvement buat sistem pembuatan paspornya. Sekarang ada web dan aplikasi tersendiri untuk daftar antrian. Hanya antrian saja ya ini belum proses pembuatannya. Ternyata susah bener deh dapet antrian. Karena pemohon paspor sekarang ini membludak (tengs tiket promo), jadi ya antriannya penuh terus. Katanya juga banyak calo web yang buat akun-akun palsu untuk ngeblock tanggal yang sebenernya masih available, jahat ya. Sering-sering cek twitter ditjen imigrasi juga membantu, kadang tiba-tiba ada slot kosong.

Saya sudah bolak balik cek ke web dan aplikasi antrian untuk kanim Bandung dari bulan Januari. Februari belom dapet juga. Sempet menyerah apa pakai biro jasa paspor saja. Teman suami ada yang menyarankan buat di Tasikmalaya saja. Karena banyak slot kosong. Tapi lho jauh amat ya sister harus ke Tasik dulu buat bikin paspor. Akhir Februari kami coba aja daftar dulu di kanim Tasik sambil tetep cek slot di kanim Bandung. Alhamdulilah lho ya setelah sebulan lebih ngga dapet slot, akhirnya kanim Bandung Surapati buka slot lagi di bulan Maret awal. Langsung deh kami booked untuk 3 orang. Di kanim Tasik saya batalkan permohonan antriannya.


Untuk perpanjangan paspor, yang dibawa hanya :
  • E-KTP atau surat bukti sudah rekam E-KTP dari kecamatan (asli dan fotokopi)
  • Paspor lama (asli dan fotokopi halaman awal yang ada fotonya)
Untuk pembuatan paspor anak, syarat-syaratnya adalah :
  • Akte Kelahiran / Surat Baptis (asli dan fotokopi)
  • KK (asli dan fotokopi)
  • Buku nikah ortu (asli dan fotokopi)
  • Paspor ortu (asli dan fotokopi)
  • EKtp atau surat bukti sudah rekam ortu (asli dan fotokopi)
Jangan lupa semua di fotokopi di kertas A4 tanpa dipotong. Fotokopi KTP nya pun ya sudah biarin segede itu. Kalau takut salah, fotokopi aja di koperasi imigrasi. Saya sudah nyuruh suami fotokopi di hari sebelum pengajuan paspor malah hihi. Bawa materai 6000 untuk masing-masing pemohon. Untuk paspor bayi/anak butuh 2 materai ya. Satu untuk surat permohonan, satu lagi untuk surat keterangan orangtua.

Hari H saya bangunin semua pagi-pagi biar ngga telat dan kena macet. Karena hujan dari subuh, macetlah itu Bandung dari pagi. Sampe kantor imigrasi jam setengah 9, kami dapat jadwalnya jam 9. Tapi ngga papa, langsung aja antri di sebelah kiri setelah pintu masuk. Disitu berkas-berkas kita diperiksa kelengkapannya. Bapaknya juga minta bukti barcode antrian online kita. Setelah menurut dia lengkap, kita dikasih formulir lagi untuk diisi tiap pemohon. Nanti balik lagi kesini katanya. Jadi jangan lupa bawa bolpoin hitam ya gaes. Saya lupa bawa untung saja ada teman-teman suami yang juga lagi bikin paspor, pinjem deh hihi (tapi lupa dibalikin).

Setelah selesai isi form, tanda tangan dan tempel materai, saya kembali lagi ke tempat bapak yang periksa berkas. Saya disuruh duduk di depan bagian untuk pengambilan antrian. Yoi, daritadi itu belum dapat nomer antrian untuk bikin paspornya hahaha. Tapi cepet kok, saya duduk 5 detik langsung dipanggil disuruh maju. Serahkan semua berkas dan form plus barcode antrian online. Setelah di tanda tangani petugas, saya dapat 3 nomor antrian deh. 2 perpanjang dan 1 pembuatan baru.

Tinggal nunggu dipanggil untuk wawancara dan foto. Cepet ya ternyata proses verifikasi berkas. Dulu pas bikin paspor pertama kali kayak lamaa banget buat cek berkas doang. Ini secepat kilat, good job imigrasi! Loket pembuatan paspor baru lebih banyak daripada loket perpanjangan. Jadi yang dipanggil Dzaka dulu. Nunggu dipanggilnya juga ngga lama, kayaknya 15 menitan deh. Yang masuk ke ruangan si dzaka dan suami, saya nunggu di luar sambil intip-intip. Hanya ditanya mau kemana, berapa hari, trus foto deh. Alhamdulilah ngga pake drama nangis, malah senyum dia ahahahaha.

Setelah selesai foto, kami menunggu dipanggil untuk loket perpanjangan. Sambil menunggu, saya nyusuin dzaka dulu. Ada nursing room di kantor imigrasi Bandung. Yaaaa jangan dibandingin sama mall sih ya, tapi buat menyusui saja sih masih okelah. Ngga ada changing table dan lain-lain tapi masih ada colokan kok. 

10 menit kemudian saya dipanggil duluan. Verifikasi data, ditanya mau kemana, sama siapa, berapa hari trus disuruh nunggu dulu mbaknya ke kamar mandi kayaknya soale lumayan lama sampe saya matgay hihihi. Sempet obrol-obrol juga sama mbaknya, ditanya kerja ngga saya trus katanya paspor lama bisa diminta lho barangkali sayang cap ke luar negerinya banyak. Proses foto sempet 4 kali take karena mata saya keliatan sipit huhuhu, jadilah saya blolok-blolok in mata deh. Setelah saya selesai, suami dipanggil di loket yang sama. Yasudah tuker gendong dzaka deh. 10 menit kemudian selesai semua. Dikasih slip untuk pembayaran paspor, bisa di bank atau kantop pos mana saja. Tips dari mbaknya mending lewat teller, karena kalau transfer kadang masuknya lama. Pengambilan paspor 4 hari setelah transfer.

Alhamdulilah satu setengah jam saja ngurus perpanjangan dan buat baru. Dulu bikin 1 doang seharian di imigrasi. Sekarang cepat sekali, yang penting semua berkas lengkap. Setelah dari imigrasi, kami bayar langsung ke teller bank BNI. Itupun harus nunggu 10 menitan deh. Ntah loading nya lama mungkin ya, jadi mending ke teller saja daripada via transfer.

Kami baru ambil paspor seminggu setelahnya soalnya suami ada tugas ke luar kota. Paspor bisa diambil 1 orang saja, tapi yang ada di 1 KK ya. Kalau beda KK harus pakai surat kuasa. Paspor paling lambat diambil 30 hari setelah proses awal. Setelah itu dianggap hangus dan harus bikin baru lagi. Bukti transfer dan form pembayaran harus dibawa ya. Fotokopi KK juga dibawa jika mengambil untuk 1 keluarga. Oiya, PT Pos juga menyediakan antar jemput paspor lho, ada bannernya di kantor imigrasi soalnya.

TIPS :
  • Jangan nunggu paspor kadaluarsa dulu baru perpanjang. Karena antrian online ngga bisa dadakan. 
  • Biasanya antrian online dibuka seminggu sekali untuk seminggu kedepan. Antrian dibuka weekend, bisa jumat sore atau sabtu sore. Saya dapatnya pas Sabtu sore.
  • Fotokopi A4 semua ngga usah dipotong-potong. Kalau memungkinkan fotokopi di koperasi imigrasi saja.
  • Datang lebih awal agar dapat antrian lebih cepat.
  • Bawa bolpoin!
  • Pake kendaraan umum aja, parkirannya suka penuh. Kecuali dateng pagi-pagi banget.
  • Kalau mengurus di kanim yang berbeda provinsi dengan KTP, biasanya disuruh bawa surat keterangan tinggal. Bisa minta di HR kantor. Tapi kalau ngga bekerja di kota itu hanya numpang bikin paspor doang saya kurang tau sih. Kemarin teman suami ada yang disuruh balik lagi karena harus pakai surat keterangan dulu. Ngga antri dari awal, cuma kan malas bolak-balik, siapkan saja.
  • Bayar biaya paspor langsung ke teller bank saja. Karena menurut perugasnya, kalau via transfer biasanya terverifikasi nya agak lama. Lebih cepat via teller bank mana saja.
So much improvement sih memang sekarang proses pembuatan paspornya. No more antri dari subuh atau desek-desekan sama calo. Semua serba digital dan rapih. Cuma ya itu, sabar-sabar saja dapet antrian online nya hihihi.

Love,

Szasa