Susahnya Jadi Ibu

10:12 PM

Semalem namatin series "Never have i ever" karena kebanyakan kopi jadi ngga bisa tidur. Awal episode agak cringe gitu lah. Tentang coming of age anak india dia amerika. Yg lebih suka kehidupan Amerikanya drpada india rootsnya. Disitu juga ceritain tentang relationship dia sama Ibunya yg yaaa typical ibu2 asia yg pengen anaknya nurut sama dia. Nurut apa kata ibu. Harus sesuai sama aturan ibunya. Si anak ini kesel karena ibunya otoriter banget. Cenderung kasar dan ngegampangin feeling si anak. Mana si anaknya lagi rebel2nya kaan. Yaudah tiap haari tukaran mulu deh.

 Si anak ini lebih deket sama bapaknya benernya. Tapi bapaknya baru aja meninggal tiba-tiba karena serangan jantung di konser musikal sekolah anaknya. Selama film diceritain emang bapaknya ini lebih fun, lebih ngerti anaknya, lebih sabar. Si ibunya di gambarkan ya tadi galak, suka ngatur, ngomel, marah-marah.

Lalu aku mikir, di film2 emang sering buanget ngegambarin potret ibu ya sepertu Ibu diatas ini. Dan sosok ayah selalu jadi yang fun dan happy lah. Kenapa ya? Lalu aku mengaca. Beneran sih, kalau ke suami, anak2 emang lebih fun, ngajak main yg seneng2. Trus aku mengaca diriku ini emang ya hampir sama dengan potret ibu di film itu. Suka ngomel, ngatur, larang ina inu.

Padahal ya aku ngomel dan larang2 juga karena takut, karena anxious, karena khawatir. Mungkin teori 'yaudah biarin anak menentukan apa yg dia mau' tidak bisa diterapkan di setiap orang. Kalau tipe orangnya memang santai ya mungkin bisa. Tapi kalau memang tipenya yg semua harus teratur, semua harus dipikirkan ya memang kadang susah.

Susah emang jadi Ibu. Ngomel juga kan karena sayang ke anak. Takut anaknya kenapa-napa. Aku bisa nangis berkali2 pas liat anak2ku nyungsep sampe berdarah gusinya. Merasa bersalah, kasian anaknya sakit, panik, dan pikiran2 anxious lainnya. Setelah itu jadi suka ngelarang dan ngomel kalau sudah jalan meleng atau loncat2 di pinggiran kasur. Orang lain mungkin liatnya "apasih ibu ini bawel sekali. Anaknya dilarang2 terus". Padahal mereka ngga tau, guilty feeling anaknya pernah jatuh itu nancep di pikiran dan alam bawah sadar. Aku ngga mau ngulangin kejadian horror itu lagi. Bukan karena ngga percaya anak. Tapi lebih ke makin ngga percaya diri sendiri apa mampu ngurus anak.

Kasian ya ibu2 di film2 ini. Selalu di gambarin seperti itu. Selalu ngga mengerti isi kepala anaknya. Padahal si Ibu hanya takut. Takut anaknya kenapa-napa. 

You Might Also Like

0 comments