Competition

Destinasi Wisata Menarik Untuk Dikunjungi Setelah Pandemi COVID-19 Berakhir

9:09 PM

Sudah hari keberapa di rumah?? Kayak lost count ngga sih ini hari apa, weekend rasa weekday, tanggal merah pun ngga ngeh. Meskipun di rumah aja tapi pikiran sama badan sudah kepengen banget keluar. We people miss our usual normal. Yakin deh pasti sudah ngelist mau kemana setelah pandemi ini selesai. Kalau aku sih yang pertama pengen banget di datengin adalah ke supermarket tanpa rush shopping. Asli tiap belanja ke supermarket feeling anxious dan belanja cepet-cepetan dan berakhir ada yang kelupaan yang mau dibeli.

 

Selain pengen banget ke Surabaya buat mudik (haloo my niece!), aku juga pengen banget ke dua tempat ini karena sudah lama ngga ke dua tempat ini. Pangandaran dan Semarang. Kenapa Pangandaran? Soalnya pantai terdekat sama Bandung ya Pangandaran. Kayaknya sudah bertahun-tahun aku ngga pernah ke pantai. Ya karena bukan tipe anak pantai. Aku lebih ke anak kota hahaha. Merasa aman kalau lihat gedung bertingkat. Ke Pangandaran juga sekalian suami mudik ke Ciamis dan Padaherang. Jadi langsung cuss ke Pangandaran. Terakhir ke Pangandaran ya pas Body Rafting sama temen-temen kuliah. Asli happy banget. Kalau ke Pangandaran pengen ngapain aja?

 

Main di Pantai Batu Karas

Mungkin orang-orang lebih suka ke Pantai Pangandaran karena ya memang yang terkenalnya disitu. Apalagi sekarang pantai Pangandaran sudah berubah banget. Lebih rapih, bersih dan kekinian. Ngga lagi rungsep macem pantai ngga terawat. Pasti sih ke pantai pangandaran, tapi aku juga pengen main ke Batu Karas. Pantainya lebih sepi. Mungkin memang karena ombaknya yang agak besar. Katanya kalau mau surfing bisa ke Batu Karas. Agak jauh memang dari pusat keramaian. But I love the serenity in Batu Karas. Cocok buat ngelamun sambal menghirup dalam-dalam bau laut.



Makan Seafood Dipinggir Laut

Mau pesta lobster sampe mabok dengan harga murah bisa sekali di Pangandaran. Suami aku udah dari kapan taun kepengen banget ke Pangandaran buat makan seafood. Biasanya kalau lebaran dan mudik ke Padaherang selalu nyempetin ke Pangandaran dulu. Tapi karena 2 tahun kebelakang ini punya bocils dan dia malas penuh-penuhan pas lebaran, jadi selalu gagal ke Pangandaran. But after this pandemic sudahlah jangan ditunda-tunda. Go for it!


source : id.openrice


Liat Cukang Taneuh lagi

Pas body rafting dulu juga ke tempat ini. Suka sekali karena tempatnya adem dan segar. Akan berencana ngajak bocils buat naik perahu kesini. Pasti hepi sekali.

Alamat : Jl. Raya Cijulang - Green Canyon, RT.02/RW.10, Cijulang, Pangandaran



Cagar Alam Pangandaran

Kali ini pengen cagar alam karena sebelumnya belum pernah. Di cagar alam Pangandaran katanya bisa liat rusa liar lho. Tinggal bawa makanan rusa seperti wortel atau sayuran. Kalau bosen ke pantai, bisa dicoba jalan-jalan ke cagar alam.

Alamat : Pananjung, Pangandaran


https://www.greencanyon.web.id/


Pantai Madasari

Katanya pantai ini belum seramai pantai Pangandaran. Tempatnya memang agak jauh dari pusat keraiaman. Pantainya ke arah Batu karas tapi masih beberapa kilo maju kedepan lagi. Oiya, infonya ada resto yang jualan lobster gedeee banget dan murah! Yumm!

Alamat : Jl. Pantai Wisata, Masawah, Cimerak, Pangandaran


https://www.masawah.desa.id/


Setelah ke pantai aku juga pengen pengen pengen sekali ke Semarang. Mungkin buat sebagian orang (my husband also) ngapain wooy ke Semarang??? Padahal ya Semarang itu hidden gemnya banyak. Kulinernya enak-enak buanget ngga kalah lah sama Jogja dan Bandung. Mungkin juga karena dulu Ayah aku pernah tugas beberapa tahun di Semarang yang bikin aku dan keluarga bolak-balik mengunjungin Ayah di Semarang. Sudah 10 tahunan lebih kayaknya terakhir ke Semarang. Kalau ke Semarang lagi yang pasti aku datengin adalah :

 

Museum Kereta Api di Ambarawa

Impian banget bawa bocil kesini. Apalagi Dzaka kan suka banget sama kereta api. Selain bisa melihat kereta-kereta lama, kita juga bisa naik kereta wisatanya lho. Seru sekali melewati sawah-sawah, bukit dan gang-gang rumah warga.

Alamat : Jalan Stasiun, Jl. Panjang Kidul No.1, Panjang Kidul, Panjang, Kec. Ambarawa, Semarang


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ingin Naik Kereta di Museum Ambarawa? Begini Caranya", https://travel.kompas.com/read/2016/12/19/090500727/ingin.naik.kereta.di.museum.ambarawa.begini.caranya?page=all. Penulis : Muhammad Irzal Adikurnia


Kampoeng Kopi Banaran

Kopinya enak bangeet! Kopinya langsung fresh dipanen di kebun sendiri. Kita bisa keliling kebun kopinya dengan naik jeep. Jalannya lumayan glujak-glujuk. Tapi disitu serunya. Selain bisa minum kopi dan berkeliling kebun, kita juga bisa main outbond seperti flying fox, berkuda, ATV, dan ada kolam renang juga. Kita juga bisa berkemah di sekitar kampoeng Banaran lho.

Alamat : Raya Bawen - Solo KM 1,5 Bawen, Gentong, Asinan, Bawen, Semarang


Foto: Devi S. Lestari / detikFood


Sate Kelinci Kawasan Bandungan

Kalau kalian ingin merasakan sejuknya Semarang, kalian bisa pergi ke daerah Semarang atas tepatnya di daerah Bandungan. Daerah Bandungan terkenal dengan wisata Candi Gedong Songo. Sate kelinci ini dagingnya empuk dan tidak alot. Selain sate coba juga tahu serasi dan tempe Bandungan. Dimakan hangat--hangat sambil menyeruput teh manis dan susu kedelai hangat pas sekali untuk snack setelah makan siang.


Tribun Jateng/maulana ramadhan


Minum Es Puter Cong Lik

Salah satu tempat wajib harus kudu dikunjungin kalau ke Semarang. Karena memang buka warungnya sore hari. Biasanya saya kesini pas malam hari sih. Dijadikan pencuci mulut setelah makan malam. Es puternya segar sekali. Banyak isiannya seperti mutiara, durian, roti serta meses. Es puter Cong Lik sudah ada sejak tahun 1982 lho! Dan harganya juga murah meriah, 15ribu sampai 20ribuan saja. Awas nagih!

Alamat : Jl. Kh Ahmad Dahlan No.11, Karangkidul, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang

 

Tribun Jateng/maulana ramadhan


Kota Tua Semarang

Kalau kalian suka sekali sama foto dengan background instagramable, saya sarankan ke daerah kota tua Semarang. Gedung-gedung oldie but goldienya cantik-cantik. Apalagi gedung-gedung ini baru saja direvitalisasi. Jalanannya yang di paving juga mempunyai nilai unik sendiri. Tapi jangan kesini malam minggu ya, ramenya pol!

Alamat : Tanjung Mas, North Semarang, Semarang


foto dokumen Instagram @travelingwithjuan


Kalau kalian mau ke Pangandaran atau Semarang berbanyak orang, jangan lupa cek-cek hotel atau penginapan di RedDoorz ya. Karena kalian bisa customized banyaknya orang di satu kamar. Lebih hemat banget kaan. Selain itu RedDoorz juga selalu mengutamakan kenyamanan kamar. No worries lah kalau mau inep di RedDoorz.


Selamat lebaran semua. Mohon maaf lahir dan batin. Jaga kesehatan diri dan sekitar ya. Biar pandemi ini cepat berakhir dan bisa liburan lagi!

 

Love,

Szasa

My Day

Di Rumah Saja

7:09 AM

So hows life? It's been crazy time of the year. Bener-bener unpredictable semua muanyaaaa. Sudah hampir 2 bulan semua orang #dirumahaja karena COVID-19. Semua tempat tutup. Orang jadi gampang panik dan parno. Ngga bebas mau kegiatan di luar. Mau belanja aja mikir 100 sekali. Lalu sekarang masuk bulan Ramadhan. Ngga bisa ibadah di masjid. Ngga boleh mudik dan pulang kampung (just in case people confused with these terms). Semua dibatasin. Gimana benda sekecil virus bisa menghancurkan semua rencana manusia. Memang ya, bisa apa manusia kalau Allah sudah kunfayakun.

Apakah aku stress? hmmm karena IRT yang sehari-harinya juga sudah isolasi diri setiap hari (kecuali weekend) mungkin ngga terlalu pusing, depressed atau sediih gitu ngga bisa kemana-mana. Suami aku sudah hampir 2 bulan WFH di rumah. Tiap hari meeting via video conference. Pelatihan pun pake Zoom. Semua mulai terbiasa di rumah saja. Belanja pun via whatsapp atau market place. Keluar rumah cuma ambil paket sama jalan-jalan sekitaran komplek.

Yang bikin agak down adalah ngga bisa mudik ke Surabaya. Adek aku lagi lahiran juga bulan ini. Sudah nunggu-nunggu mau nemenin dia lahiran. Tapi ya Qodarulloh, manusia hanya bisa berencana. Semoga semua sehat, selamat, lancar lahiran di tengah pandemik ini.

Selama di rumah jadi suka baking. Baking aja sih, masak tidak termasuk haha. Katering harian lagi libur juga kemaren. Tapi Alhamdulilah selama puasaan dapet tempat katering yang lain. Karena masakanku makin ngga jelas selama puasa karena ngga bisa ngincipin. Katanya sih boleh aja incip trus lepeh. Tapi i'm not trust myself ngga nelen pas lagi incip masakan hahaha. Bocil-bocil pun makan seadanya. Paling masak sop atau yang kuah gampang ngga banyak bumbu biar ada sayur dan kuahnya. Buat Suami sih apa aja yang penting buka pake gorengan hahaha.

Trial error baking pun dimulai semenjak di rumah aja. Meskipun berkali-kali gagal. Heran deh, kayaknya aku memang ngga ada bakat buat masak. Suka gagal dan ngga oke bentuk makanannya. Tapi masakan-masakan ini yang berhasil aku foto adalah masakan-masakan yang lumayan sukses. Tidak berakhir di tong sampah. Masih edible dan dimakan sama bocil.








Resep masih setia sama Cookpad, Pinterest dan Youtube. Tapi aku suka nakarnya suka-suka. Jadi ngga plek ngikutin resep. Tapi makanan-makanan ini emang asli enak sih. Aku jadi belajar bahan-bahan bikin kue hahahha. Sampe nodong suami minta Oven buat early birthday present (Terima kasih Papaaah).

Setelah pandemi ini selesai, we're gonna have a new normal. Lebih aware sama hygiene. Not taking everything for granted. Celebrate and be grateful of small things. Be safe and stay sane everyone. We're all in this together *cue HSM song*

Love,
Szasa

thought

Susahnya Jadi Ibu

10:12 PM

Semalem namatin series "Never have i ever" karena kebanyakan kopi jadi ngga bisa tidur. Awal episode agak cringe gitu lah. Tentang coming of age anak india dia amerika. Yg lebih suka kehidupan Amerikanya drpada india rootsnya. Disitu juga ceritain tentang relationship dia sama Ibunya yg yaaa typical ibu2 asia yg pengen anaknya nurut sama dia. Nurut apa kata ibu. Harus sesuai sama aturan ibunya. Si anak ini kesel karena ibunya otoriter banget. Cenderung kasar dan ngegampangin feeling si anak. Mana si anaknya lagi rebel2nya kaan. Yaudah tiap haari tukaran mulu deh.

 Si anak ini lebih deket sama bapaknya benernya. Tapi bapaknya baru aja meninggal tiba-tiba karena serangan jantung di konser musikal sekolah anaknya. Selama film diceritain emang bapaknya ini lebih fun, lebih ngerti anaknya, lebih sabar. Si ibunya di gambarkan ya tadi galak, suka ngatur, ngomel, marah-marah.

Lalu aku mikir, di film2 emang sering buanget ngegambarin potret ibu ya sepertu Ibu diatas ini. Dan sosok ayah selalu jadi yang fun dan happy lah. Kenapa ya? Lalu aku mengaca. Beneran sih, kalau ke suami, anak2 emang lebih fun, ngajak main yg seneng2. Trus aku mengaca diriku ini emang ya hampir sama dengan potret ibu di film itu. Suka ngomel, ngatur, larang ina inu.

Padahal ya aku ngomel dan larang2 juga karena takut, karena anxious, karena khawatir. Mungkin teori 'yaudah biarin anak menentukan apa yg dia mau' tidak bisa diterapkan di setiap orang. Kalau tipe orangnya memang santai ya mungkin bisa. Tapi kalau memang tipenya yg semua harus teratur, semua harus dipikirkan ya memang kadang susah.

Susah emang jadi Ibu. Ngomel juga kan karena sayang ke anak. Takut anaknya kenapa-napa. Aku bisa nangis berkali2 pas liat anak2ku nyungsep sampe berdarah gusinya. Merasa bersalah, kasian anaknya sakit, panik, dan pikiran2 anxious lainnya. Setelah itu jadi suka ngelarang dan ngomel kalau sudah jalan meleng atau loncat2 di pinggiran kasur. Orang lain mungkin liatnya "apasih ibu ini bawel sekali. Anaknya dilarang2 terus". Padahal mereka ngga tau, guilty feeling anaknya pernah jatuh itu nancep di pikiran dan alam bawah sadar. Aku ngga mau ngulangin kejadian horror itu lagi. Bukan karena ngga percaya anak. Tapi lebih ke makin ngga percaya diri sendiri apa mampu ngurus anak.

Kasian ya ibu2 di film2 ini. Selalu di gambarin seperti itu. Selalu ngga mengerti isi kepala anaknya. Padahal si Ibu hanya takut. Takut anaknya kenapa-napa.